Saturday 18 December 2010

Teori Motivasi

Beberapa Teori motivasi yang yang paling sering di gunakan oleh kalangan akademisi maupun praktisi manajemen

1.Teori Hirarki Kebutuhan ( A. Maslow)
Dasar Teori Hierarki Kebutuhan :
a)Manusia merupakan mahluk sosial yg berke-inginan.
b)Suatu kebutuhan yg telah dipuaskan tdk menjadi alat motivator bagi peakunya & hanya kebutuhan yg belum terpenuhi yg akan menjadi motivator.
c)Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki:

1.Physiological Needs
2.Safety and Security Needs
3.Affiliation or Acceptance Needs or Belongingness
4.Esteem or Status Needs
5.Self Actualization

2. Teori Tiga Motif Sosial (D. McClelland)
Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Energi ini bisa digunakan sangat tergantung pada kekuatan dorongan motivasi & situasi yg dihadapi karyawan.
Hal-hal yg memotivasi seseorang :

  •  Kebutuhan akan prestasi (Need for Achievement = n Ach)
  •  Kebutuhan akan afiliasi (Need for Affiliation = n Af)
  •  Kebutuhan akan kekuatan (Need for Power = n Pow)

3. Teori Dua Faktor (Frederick Herzberg)
Ada 2 faktor dalam teori ini :
a. Hygine factor / dissatisfiers => Faktor Pemeliharaan
Kondisi ekstrintik pekerjaan : Jika kondisi ini tdk ada menyebabkan ketidakpuasan (dibutuhkan minimal utk menjaga ketidakpuasan).
Misalnya : Gaji, Jamsostek, Kondisi kerja, Status, Kebijakan perush, Kualitas supervise.
b. Satisfiers factor / Motivators à Pemuas
Jika kondisi tsb ada berfungsi sbg motivator yg dpt menghasilkan prestasi kerj yg baik. Tetapi jika tdk ada tdk akan menyebabkan ketidakpuasan.
Misalnya : Prestasi, Pengakuan, Pekerjaan itu sendiri, tanggungjawab, Kemajuan, pertumbuhan & perkembangan pribadi.

4. Teori X dan Y dari Douglas Mc. Gregor
Teori X
Mengasumsikan bahwa kebanyakan orang lebih suka dipimpin tidak punya tanggung jawab dan ingin selamat saja. Ia dimotivasi oleh uang, keuntungan dan ancaman hukuman.
Menganut sistem pengawasan dan disiplin yang ketat terhadap para pekerja.

“TEORI X” Mc Gregor :
1. Orang itu tidak suka bekerja, malas dan sedapat mungkin menghindarinya.
2. Orang itu tidak jujur, tidak mau bertanggung jawab, dan lebih suka “cari selamat”
3. Orang itu tidak kreatif, ambisinya rendah, tidak mementingkan pekerjaan tetapi apa yang dia peroleh.

Teori Y
Mengasumsikan bahwa orang malas bukan karena bakat atau pembawaan sejak lahir. Semua punya kreatifitas yang harus dibangkitkan atau dirangsang oleh pimpinan.
TEORI Y Mc Gregor menyipumlkan”:
1. Orang itu rajin dan suka bekerja keras.
2. Orang itu jujur dan bertanggung jawab.
3. Orang itu kreatif, inovatif dan memiliki ambisi yang tinggi untuk berprestasi.

5. Teori Z
(William G. Ouchi, 1981)
 William Ouchi, dalam bukunya “Theory Z -How America Business Can Meet The Japanese Challenge (1981)", memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi Jepang.
Teori Z mengajarkan bahwa keputusan diproses berdasarkan basis yang lebih luas, tak hanya di puncak yang sempit.
Teori Z adalah lebih menekankan pada peran dan posisi pegawai atau karyawan dalam perusahaan yang dapat membuat para pekerja menjadi nyaman, betah, senang dan merasa menjadi bagian penting dalam perusahaan. Dengan demikian maka karyawan akan bekerja dengan lebih efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaannya.
Beberapa syarat dan ciri dari perusahaan/instansi yang menerapkan teori Z:

  1. Tanggung jawab diberikan secara perorangan atau individual.
  2. Karyawan bebas bekerja menggunakan keterampilan yang dimilikinya.
  3. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara konsensus atau secara terbuka.
  4. Walaupun akan memakan waktu yang lebih lama namun tingat keberhasilan pengimplementasian hasil keputusan yang didapat akan lebih tinggi karena mendapat dukungan dari mayoritas pekerja.
  5. Promosi dilakukan perlahan-lahan dari bawah, dan proses evaluasi prestasi dan promosi dilakukan dengan hari-hati agar tidak menimbulkan masalah dengan para karyawan/pekerja
  6. Mengharapkan pekerja akan bekerja seumur hidup di perusahaan tsb
  7. Bekerja dengan penuh rasa intim.
  8. Tipe Z penuh dengan sistem informasi serba modern dan memiliki sistem pembukuan mutakhir, tetapi sistem pengawasan yang tegas secara eksplisit tidak ada
  9. Keputusan diambil secara kolektif
  10. Perusahaan tipe Z tidak terlalu menekankan terhadap pentingnya laba
  11. Sifat egalitarian adalah prinsip yang dianut oleh tipe Z.

6. ERG Theory Alderfer
Existence, relatednes, and Growth (ERG) Theory ini dikemukakan oleh Clayton Alderfer seorang ahli dari Yale University. Teori ini juga merupakan penyempurnaan dari teori kebutuhan yang dikemukakan oleh A.H. Maslow. Alderfer mengemukakan bahwa ada 3 kelompok kebutuhan yang utama, yaitu :

  1. Kebutuhan akan Keberadaan (Existence Needs), berhubungan dengankebutuhan dasar termasuk didalamnya Physiological Needs dan Safety Needs dari Maslow.
  2. Kebutuhan akan Afiliasi (Relatedness Needs), menekankan akan pentingnya hubungan antar-individu ( interpersonal relationship ) dan bermasyarakat (social relationship ).
  3. Kebutuhan akan Kemajuan (Growth Needs), dalah keinginan intrinsik dalam diri seseorang untuk maju atau meningkatkan kemampuan pribadinya.

No comments:

Post a Comment